Senin, 17 Maret 2014

Kebenaran & Penghargaan



(Luk 4:16-30)
Mendapat penghargaan memang menyenangkan dan bisa menjadi salah satu pendorong semangat bagi kita untuk terus maju dan berkarya. Namun, jangan sampai penghargaan membuat kita lupa akan kebenaran.

Yesus pun tidak mengabaikan kebenaran hanya demi penghargaan banyak orang. Ketika Dia mulai mengajar (ay 21), banyak orang memberikan penghargaan (ay 22). Tetapi, penghargaan itu serta merta berubah ketika ada yang berkata, “bukankah Ia ini anak Yusuf?” di balik pernyataan itu, mereka menghina dan tak lagi menghargai apalagi mempercayai kuasa Yesus. Yesus lalu menyingkapkan kebenaran yang terpendam dalam pikiran mereka, “hai tabib, sembuhkanlah diriMu sendiri. Perbuatlah disini juga, di tempat asalMu ini, segala yang kami dengar yangtelah terjadi di Kapernaum!” (ay 23).

Yesus tidak melakukan seperti yang mereka kehendaki, malah menyamakan mereka dengan orang-orang pada zaman Elia dan Elisa yang tidak mendapat berkat (ay 24, 27). Mereka menjadi marah, dan hendak melemparkan Yesus dari tebing. Mari kita perhatikan reaksi Yesus, Dia berjalan lewat dari tengah-tengah mereka lalu pergi (ay 30). Dia tak tersentuh oleh kemarahan orang-orang yang menolak kebenaran itu. Sebab Yesus datang untuk mengenapi Firman dan memberitakan kebenaran. Dia tidak tergantung pada penghargaan manusia, juga bukan bertindak demi menyenangkan kemauan orang.

Demikian juga dengan kehidupan orang percaya, kita dipanggil untuk setia menyatakan kebenaran dimanapun dan apapun pekerjaan kita, sekalipun penghargaan dari manusia tidak kita dapatkan.

Tuhan Yesus Memberkti...

“Dihargai atau tidak dihargai, kebenaran adalah kebenaran”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar