(Luk 4:16-30)
Mendapat penghargaan memang
menyenangkan dan bisa menjadi salah satu pendorong semangat bagi kita untuk
terus maju dan berkarya. Namun, jangan sampai penghargaan membuat kita lupa
akan kebenaran.
Yesus pun tidak mengabaikan
kebenaran hanya demi penghargaan banyak orang. Ketika Dia mulai mengajar (ay
21), banyak orang memberikan penghargaan (ay 22). Tetapi, penghargaan itu serta
merta berubah ketika ada yang berkata, “bukankah Ia ini anak Yusuf?” di balik
pernyataan itu, mereka menghina dan tak lagi menghargai apalagi mempercayai
kuasa Yesus. Yesus lalu menyingkapkan kebenaran yang terpendam dalam pikiran
mereka, “hai tabib, sembuhkanlah diriMu sendiri. Perbuatlah disini juga, di
tempat asalMu ini, segala yang kami dengar yangtelah terjadi di Kapernaum!” (ay
23).
Yesus tidak melakukan seperti
yang mereka kehendaki, malah menyamakan mereka dengan orang-orang pada zaman
Elia dan Elisa yang tidak mendapat berkat (ay 24, 27). Mereka menjadi marah,
dan hendak melemparkan Yesus dari tebing. Mari kita perhatikan reaksi Yesus,
Dia berjalan lewat dari tengah-tengah mereka lalu pergi (ay 30). Dia tak
tersentuh oleh kemarahan orang-orang yang menolak kebenaran itu. Sebab Yesus
datang untuk mengenapi Firman dan memberitakan kebenaran. Dia tidak tergantung
pada penghargaan manusia, juga bukan bertindak demi menyenangkan kemauan orang.
Demikian juga dengan kehidupan
orang percaya, kita dipanggil untuk setia menyatakan kebenaran dimanapun dan
apapun pekerjaan kita, sekalipun penghargaan dari manusia tidak kita dapatkan.
Tuhan Yesus Memberkti...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar