Senin, 10 November 2014

KEHIDUPAN YANG BAIK



Bacaan: Lukas 12:13-21
NATS:  (Lukas 12:15)
Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung pada kekayaannya itu

Ketika menyusuri jalan raya di Houston, saya melewati papan iklan dengan tulisan besar berbunyi: "KEHIDUPAN YANG BAIK!" Saya tak sabar mendekatinya agar bisa membaca tulisan kecil yang menjelaskan bahwa maksud "kehidupan yang baik" adalah membeli rumah di tepi danau yang harganya mulai 300.000 dolar [kira-kira 2,7 miliar rupiah]. Saya lalu bertanya-tanya bagaimana seandainya yang tinggal di rumah-rumah itu adalah keluarga tidak bahagia, yang anak-anaknya tidak pernah bertemu orangtuanya, atau pasangan yang, meskipun tinggal di tepi danau, berharap agar mereka tidak hidup bersama. 

Saya lalu teringat pada kisah dalam Lukas 12 tentang seorang lelaki yang meminta Yesus untuk memberi tahu saudaranya agar berbagi warisan dengannya. Sangat keliru jika ia meminta Yesus melakukan hal itu! Dia menjawab dengan peringatan, "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung pada kekayaannya itu" (ayat 15). Dia kemudian bercerita tentang seorang kaya raya yang menurut pandangan Allah adalah orang bodoh, bukan karena ia berhasil menjadi kaya, melainkan karena ia tidak kaya di hadapan Allah. 

Kita akan hidup semakin baik jika kita semakin cepat menghilangkan anggapan bahwa semakin banyak kekayaan yang terkumpul berarti semakin damai, bahagia, dan puas. Dan, kita akan semakin mampu menemukan kedamaian dan kebahagiaan yang sudah lama dirindukan, yaitu "kehidupan baik" yang sejati, yang hanya bisa diberikan oleh Yesus.

"KEHIDUPAN YANG BAIK" DITEMUKAN
DALAM KEKAYAAN DI HADAPAN ALLAH"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar